Hari Ini, Sepuluh Tahun Yang Lalu

Banjarmasin, 23 Mei 2007
 
Hari ini, sepuluh tahun yang lalu saya baru kelas 3 SMP, baru selesai EBTANAS, dan sorenya numpang nonton Batman Forever di rumah teman saya.

Pulang jalan kaki, sebuah mobil tergeletak terbalik di pinggir jalan raya. Hiruk pikuk (karena setahu saya hari itu kampanye terakhir pemilu 1997) terasa aneh, something’s wrong…

Hari itu jadwal kampanye golongan berbaju kuning, tapi kok banyak truk-truk mengangkut orang-orang berbaju hijau berseliweran?

Suasana nampak tegang, dan jalan lebih lengang dari biasanya, padahal rencananya ada pawai kuning besar-besaran hari ini…

Sesampai di rumah wajah Bapak saya pucat pasi, Ibu menunggu dengan kecemasan luar biasa… Baru saya tahu, sesuatu yang lebih besar terjadi hari itu…

Kini…

Setiap tahun, semakin sedikit yang masih memperingatinya. Mungkin hanya artikel-artikel di media yang sedikit mengingatkan kita kalau Banjarmasin pernah jadi kota yang sedemikian anarkisnya.

Pertanyaannya, siapa yang semestinya harus bertanggung jawab???
Siapa yang harusnya membayar ini semua???

Semoga tidak ada lagi peristiwa seburuk ini, di Banjarmasin maupun di kota-kota manapun, ketika hawa nafsu mengalahkan iman, akal, dan nurani.

37 thoughts on “Hari Ini, Sepuluh Tahun Yang Lalu”

  1. Shan-in malah sangat tegang saat Mei 9 tahun lalu. Padahal waktu itu nggak di Jakarta, tapi Pontianak. Tetap saja tegang, mengunci diri di rumah, nggak berani keluar. 🙁

    Memang Jumat Kelabu di BJM sangat mengerikan ya…?

    Reply
  2. “Peristiwa rusuh Banjarmasin pada 23 Mei 1997, sudah berlalu sembilan tahun.”

    huh rusuhhhh dimana2.. mei di Banajar, Mei pun Jakarta… Bakar2an menyisakan asap kelabu, demikianpula kasusnya menyisakan kelabu dan selalu kelabu.. pantaskah kemudian Mei itu disebut kelabu… begitulah kalau tidak sangup menemukan sutradara kerusuhan akhirnya bulan yang dijadikan bulan-bulanan… Duh Gusti… negeri ini masih saja diuji coba…

    Reply
  3. Semoga tidak ada lagi peristiwa seburuk ini, di Banjarmasin maupun di kota-kota manapun, ketika hawa nafsu mengalahkan iman, akal, dan nurani.

    Amin!

    Reply
  4. …dan kita masih saja membohongi anak-anak kita. di buku2 sekolah, kita selalu dengan bangga menyebut bangsa kita ‘bangsa yang ramah, berbudi luhur blablabla…’
    luhur apaan???? ramah apaan???? kadar kekejian kita sangat mengerikan 🙁

    Reply
  5. kalo inget tahun2 itu bikin merinding! secara aku yang cuma menontonnya di tipi… waktu itu baru kls 1 smp.
    harapan tiap orang pasti jangan terulang kembali

    Reply
  6. untung rumah saya jauh dari kerusuhan. tapi tetep aja ga bisa kemana-mana…
    mei pahit.

    OOT: hari ini kucing saya ulang tahun yang pertama lho…

    Reply
  7. Sepuluh tahun yang lalu…. Berusaha mengingat ingat… Oh saya masih SMA… OH, saya masih sangat muda… Dan saya pernah berdiskusi juga dengan Partai Kuning ini lewat sebuah media Pecinta Alam… OH Partai Oh Partai… OH Kuning OH Kuning… Pergi kemana engkau.. Eh masih disini ternyata…

    *mikir-mikir* Aku tuh lagi koment apaan sih? Dasar bego aku.. 🙁

    Reply
  8. 10 tahun lalu, dah lulus SMA sih… dah jadi perantau di sebuah kota industri dengan gaji hanya 270 ribu rupiah…

    Reply
  9. 10 tahun yang lalu saya pulang sholat Jum’at. tiba tiba bertemu tim anti hura hura huru hara lengkap dengan tameng dan senjata.

    *Mikir*. Posting tentang ini juga ga Yaaaa?????

    Reply
  10. Klo aku masih kecil,imut walau nga’ cakep. Masih takut n’ patuh pada semua perintah guru (kelas 4 sih), tapi juga agak nakal. Pernah berantem sama temen sampe’ gurunya tegang and stroke, kasihan beliau, abis itu nga’ ngajar lagi. Katanya sih wafat. Inalillah.. *komen kok ngelantur sih* 🙂 😀

    Reply
  11. siapa yang musti disalahin..

    kalo dah ketauan yang siapa yang musti disalahin juga percuma mas.. wong pada ga punya hati semua..

    10 tahun yang lalu, aku masih seneng2nya maen gundu sambil ngelap ingus yang keluar.. heheheheh..

    Reply
  12. semoga tak ada lg mei-mei kelabu. amien.

    Mei tetap kelabu tiap tahunnya… Ada peristiwa yang dikisahkan ini, tragedi Mei 1998, Gempa Jogja…ooohhh… Meibi yes, Meibi no…

    Reply
  13. Kitalah yang menjadikan semua itu kelabu…
    Jadi seharusnya kita juga lah yang menghapuskan kekelaman itu…
    Tapi mampukah kita…MAUKAH kita melakukan semua itu?

    Reply
  14. @ Shan-in Lee
    Mungkin menurut media tak semengerikan di Jakarta, tapi tetap saja, kenyataannya banyak mayat tak dikenal ditemukan hangus di Mitra Plaza.

    Sementara anak tetangga saya sampai sekarang ndak pulang-pulang, tak ada kabar beritanya.

    @ kurt
    Ya, yang berbuat manusia, kenapa Bulan yang disalahkan?

    @ DestiTakodok
    Amin Juga!

    @ peyek
    Kita emang konyol ya Pak?

    @ bachtzia
    Benul: Bener & Betul?

    @ cakmoki
    Tapi yang damai dan tentram, mungkin bagi sebagian orang justru bikin gerah ya Dok?

    @ helgeduelbek
    Bisa jadi, ada juga yang bilang ini rekayasa Amerika atau Yahudi, ada juga yang bilang ini perbuatan militer, entah yang mana yang bener Pak… Kita kok jadi kelihatan tuli dan dungu gini ya? Gampang sekali diadu domba…

    @ yanti
    Semoga Mbak..

    @ manusiasuper
    Mana postingnya? Kok malah posting soal T*******L?

    @ jurig
    Semoga…

    @ venus
    Ah, negeri dengan politik pencitraan setinggi kita ini, ya sukanya nyembunyiin barang busuk Mbok…

    @ xwoman
    Semoga kita mau berhenti dibodohi.

    @ cK
    Miyawww… 😀

    @ alief
    Seumuran ya kita, Cak?

    @ Mapala Justitia
    Huss!
    *Culik Emond*

    @ papabonbon
    Ndak ketemu atau emang ndak dicari?
    Sudah dilink kok.. 🙂

    @ Suluh
    Jadi ingat waktu itu, semua baju-baju warna kuning dan hijau disuruh disimpan dalam buntelan.

    @ mas agus
    Sekarang gimana Mas? Masih 270 rebu? Alamak…

    @ raffaell
    Sepuluh taun lalu dah bisa programming belum Mas?

    @ Fourtynine
    Mana postingnya? Gimana sih kelian urang-urang Banjar???

    @ anas
    Hehe, komennya ndobel, nanti saya hapus satu yaa…

    @ clukindahose
    Susahnya, yang ndak punya hati malah jadi penguasa ya?

    @ telmark
    Amin juga…

    @ ndarualqaz
    Loh? Pernah diputusin bulan Mei, atau pernah nyasar di gunung waktu bulan Mei?

    @ leeloos
    *Meninggikan Antena*
    Siapakah seseorang itu wahai Mbak Leeloos?

    @ Shan-in Lee

    Meibi yes, Meibi no…

    Haha, saya suka statement ini!
    *Ngelirik Mansup*

    @ deking
    Kita sih mau Pak. Entah dengan MEREKA…

    Reply
  15. @ Fourtynine
    Kebanyakan ngrasani ulama busuk sih!

    @ Evy

    @ Kang Kombor
    Amin Amin Yaa Rabb Al Alamiin…

    @ joesatch
    Halah! Dari kecil dah doyan TP-TP nih?

    Reply

Leave a Reply to Evy Cancel reply