So Many Things To Do

Banjarbaru, 30 Januari 2008

Fyuh. Akhirnya saya ngeblog dari Banjarbaru… Dan sebenarnya banyak hal ingin saya tulis di blog ini, tapi mengingat keterbatasan koneksi, baru sekarang saya bisa nulis lagi.

Pertama, tanggal 20 Januari, ada pertemuan di rumah Mas Harie untuk membahas pembentukan komunitas blogger Kal-Sel. Hasil pertemuan tersebut adalah dibuatnya sebuah blog berjudul Kayuh Baimbai, sebagai blog “keroyokan” buat para blogger Kal-Sel.

Lalu, tanggal 21 Januari, ada pengumuman CPNS. Alhamdulillah, saya dan Mansup diterima menjadi guru, masing-masing di Banjarbaru (saya) dan Kabupaten Banjar (Mansup).
Imbasnya adalah, kami harus mengundurkan diri dari profesi sebagai karyawan di perusahaan yang saat itu menaungi kami. Jadilah, selain sibuk ngurus-ngurus surat menyurat untuk kelengkapan administrasi, saya juga harus sibuk ngurusi proses alih tanggung jawab ke teman-teman baru, agar kerjaan di kantor lama tidak terbengkalai saat saya tinggalkan.

Dan tepat 25 Januari, beberapa jam seusai menyerahkan surat pengunduran diri, saya dan bayut-bayut Kalsel melakukan jumpa fans kopdar di Hotel Grand Mentari, dengan Bang Eby, salah seorang blogger bijak di WordPress. Perjumpaan sebentar yang penuh makna, menyadarkan saya betapa kadang kita bisa begitu sinis memandang segala sesuatu, padahal kalau semuanya bisa kita sikapi secara positif dan dengan attitude yang baik, ternyata selalu ada hikmah di balik semua peristiwa…

27 Januari, saya resmi berpisah dengan kantor dan koneksi gratisnya.

28 Januari, saya bolak-balik Bjm-Bjb untuk melengkapi segala persyaratan yang tersisa. Alhamdulillah segalanya lancar, jadi berkas saya sudah masuk dan tinggal menunggu SK. Sekarang sementara saya jadi pengangguran deh.

29 Januari, saya dan Farid mencoba hotspot gratisan di area Lapangan Murjani. Wah, akhirnya ada juga solusi untuk koneksi hemat bagi manusia-manusia berkantong tebal seperti kami…

30 Januari, hari ini, saya diajak teman untuk mengisi “liburan” saya dengan jadi instruktur di salah satu lembaga kursus di Banjarbaru. Katanya honornya lumayan, bisa lah buat nambal selama saya jadi pengangguran…

Saya rasa itu dulu yang bisa saya tulis. Gak penting memang, tapi blog aing kumaha aing weee… Sekalian saya mau bikin pengumuman, mungkin saya akan jarang blogwalking sejak saat ini, tapi saya usahakan untuk selalu monitor perkembangan blogosphere via Greatnews dan Friend Surfer. Semoga saya bisa cepet punya laptop berwifi, semoga urusan SK saya lancar, dan semoga-semoga lainnya.

Dan saya juga janji, sebisa mungkin saya akan terus menulis. Saya akan tetap ngeblog sampai saya tidak mampu lagi untuk ngeblog. Thanks all…

24 thoughts on “So Many Things To Do”

  1. Banjarbaru dimana sih ? Ada nggak di peta Indonesia ? :mrgreen:

    *ditimpuk*

    Dan semoga mas Amed jadi guru yang benar-benar guru. 🙂 Tapi Farid kok nggak sekalian jadi guru ? 😉 masa’ cuma Amed dan Mansup aja….

    Reply
  2. He he… Saya kan bukan guru yang baik Bang Fertob. Alias ga lulus CPNS 2007. Banjarbaru emang ga ada di peta, karena rencananya mau merdeka dari Indonesia.. He he he

    Med, kena mun handak konek lagi, datangi ja. ke Murdjani lagi

    Reply
  3. selamat ya.
    jadi guru ngga gampang paling tidak 3 sikap berikut harus selalu muncul
    1. Ing ngarso sun tulodo
    2. Ing madya mangun karso
    3. Tutwuri handayani

    Artinya?
    Wah saya juga bukan orang Jawa. 😀

    Reply
  4. @ Ersis WA
    Makasih Pak, meneruskan jejak nih…

    @ cK
    Ntar murid saya tak suruh bikin blog semua :mrgreen:

    @ Mrs. Fortynine
    Amin untuk mendirikan warnet-nya…

    @ Erander
    Ohoho… saya ndak bisa melahirkan Bang *pletak*

    @ Pyrrho
    Arghghgh!!! Benar, Banjarbaru belum ada di Google Earth…

    @ Mr. Fortynine
    Bukannya karena jatahnya emang terbatas bangget? 1 SD 1 SMP, saya ngambil SMP kamu SD kan?

    Soal Murdjani beres deh, ntar kuhubungi. Tapi kadang masih pengen ke warnet…

    @ Raffaell
    Waduh, itu dulu… Sekarang guru sudah bisa kredit motor dan rumah kok…

    @ Arya
    Hehe… artinya guru harus berperan aktif dalam mencerdaskan bangsa ya??

    @ Itikkecil
    Makasih, makasih… Saya tidak mungkin berdiri di sini tanpa dukungan kalian semua *pletak*

    @ Caplang[dot]net
    Kok? Cowok?? Aiihh!! Maksudnya apa ini hah? Hah? HAH?

    @ Luthfi
    Hoh.. Kalo kata Guh, guru itu digugat dan diburu…

    @ Takochan
    Yah, semoga saya bisa terus menulis. Sementara ini sedang mencari infrastruktur yang mumpuni dulu…

    @ Ina
    Ah, ndak usah sungkan kok. Saya boleh guru di kehidupan nyata, tapi di blogosphere masih tetap jadi tukang sampah kok :mrgreen:

    Reply
  5. selamat ya mas amed.. btw ngajar di mana nih jadinya, belum tau ya? Saya juga kmrn daptar cpns di pemprov, ternyata ndak lulus. Yah mungkin belum rejeki, atau memang tidak ditakdirkan jadi pe-en-es (secara saya ini sering dicap sebagai orang yang senang menggugat kesenangan pe-en-es hihihi..)

    o iya, kalo lagi ga ada kerjaan, monggo hotspotnya digerayangin, biar orang2 di kantor saya jadi ada kerjaan, ketimbang cuman baca koran sambil minum teh doang kqkqkq.. *ditimpuk sama atasan*

    Reply
  6. @ Teddy
    Di mananya masih belum tau nih, Mas. Tapi semoga ndak jauh-jauh amat…
    Hehehe, hotspot sudah pastilah kami manfaatkan, tapi mbok ya colokan listriknya juga disediain sama pemko, mosok kalo mau ces batre musti ke pos satpol PP dulu :mrgreen:

    @ Moerz, anaknyaCHIWygdiadopsiADIT&NIEZ (Busyet…)
    Semangat!! Semangat!!

    @ Andrew Anandhika Wijaya
    IP? Apaan tuh? Indeks Prestasi apa Internet Protocol?

    @ Stey
    Makan angin aja yuk??

    @ Sitijenang
    Ho ho ho, aduh, kok jadi beban dipanggil pak..

    @ Warmorning
    Inggih om… Anak pian kena mun ganal sekolah di wadah ulun kyp?

    Reply

Leave a Comment