Games

Diddy-Dixie

Saya bukan seorang hardcore gamer yang hidup hanya untuk bermain video game, namun harus diakui saya juga penikmat permainan digital. Yah, setidaknya wawasan saya soal game tidak separah si Oom yang dibuat KO anak esde ituh. 😈

Seumur hidup saya tak pernah beli game konsol; ekonomi keluarga tidak memungkinkan hal itu. Saya hanya sempat pinjam SNES dan N64 kawan kala SMA, dan terkadang merental PlayStation bersama beberapa teman, dulu sekali. (Duh, rasanya sudah lama sekali tidak pegang stik PS.)

Pelariannya, saya akhirnya hanya menyukai game-game yang ada di PC, terutama yang spesifikasinya masih sanggup didukung oleh PC rakitan Taiwan ber-Pentium 4 1,5 GHz seperti yang saya miliki. Konsekuensinya jelas, Game semacam Assassin’s Creed atau GTA San Andreas, atau yang macam Pro Evolution Soccer keluaran terbaru pastinya tidak akan dapat saya mainkan. Game terberat yang sempat saya coba adalah versi demo Tomb Raider Legend, dengan hasil gambar patah-patah, dan game simulasi Campus, yang bikin komputer saya bengong sampai tak mampu bergerak.

Solusinya adalah menjenguk era 90-an dan 2000-an awal. Saya lari ke emulator, utamanya SNES dan N64 (untuk urusan game, panutan saya adalah Panembahan Kanjeng Shigeru Miyamoto… ). Saya lari ke game-game klasik PC yang tidak memerlukan spek terlalu canggih… Dan beberapa di antara game-game itu ternyata membekas begitu dalam di memori saya, hingga sekarang.

Berikut 10 game favorit saya, disusun berdasarkan ranking:

#10. Age of Empires II
Game RTS pertama yang saya mainkan. Bercerita tentang para panglima perang pada masa pertengahan. Bunyi pedang beradu-nya serta teriakan-teriakan para prajurit di medan perang terdengar begitu vintage di telinga saya.

Bahkan sampai sekarang pun, saya masih menganggap AoE II sebagai salah satu game RTS terbaik, walau banyak game strategi baru bermunculan dengan kecanggihan grafik dan gameplay yang lebih memukau.

#09. GTA Vice City
Pertama melihat game ini, saya begitu terkagum-kagum dengan konsep cerita yang ditawarkannya; kita diberi satu kota lengkap dengan berbagai fasilitasnya. Kita berhak keliling ke mana saja di dalam kota, mengambil mobil mana saja yang kita mau, menghajar siapa saja yang kita temui, termasuk para polisi VCPD, dan sederet aksi memukau yang ditawarkannya.
Akhirnya saya memang memainkan game ini sampai tamat, walaupun kerap di tengah jalan, komputer saya meringis akibat RAM-nya yang tidak memadai…

#08. Suikoden 2
Game RPG pertama yang saya tamatkan. Game yang memiliki kekuatan pada jalan cerita yang sangat bagus, sarat pesan moral, sekaligus line dialog yang hilarious. Karakter yang unik dan tingkat kesulitan yang lumayan membuat saya merasa terikat pada game ini, bahkan hingga saat ini…

#07. Final Fantasy VI
Yah, buat saya RPG yang bagus itu yang jalan ceritanya serta dialognya bagus, lain tidak. Mainstream? Bolehlah dikatakan seperti itu, yang jelas FF VI buat saya benar-benar salah satu game RPG terbaik sepanjang masa! Dilarang protes! πŸ‘Ώ

#06. Broken Sword Series
Hare gene masih main Point-and-Click Adventure? Basi deh. Tapi Broken Sword memang legendaris. Pertengkaran George Stobbart vs Nico Collard selalu mengundang tawa saya karena muatan sarkasme mereka yang begitu tajam. Walaupun ada perubahan cara bermain pada seri ketiga (The Sleeping Dragon), saya masih tetap menyukainya.

#05. Tomb Raider Series
Tomb Raider adalah kombinasi antara petualangan, ketegangan, puzzle, misteri, dan bokong. Tak peduli bermain di N-Gage ataupun di PC, saya selalu mendapat atmosfir yang menyegarkan yet menegangkan kala memainkannya.

#04. CM/Football Manager Series
Yang manapun, asal keluaran Sports Interactive. Yang jelas di game yang boros resource ini, saya bisa sepuasnya menuangkan gagasan dan ide saya tanpa takut intervensi Massimo Moratti… namun melihat spesifikasi yang ditawarkan seri terbarunya, sepertinya saya harus melambaikan sapu tangan putih…

03. The Sims
Playing God! Kita diberi kebebasan sesukanya untuk menciptakan manusia, membuatkannya rumah, memberinya pekerjaan, mencarikan jodoh, dan seterusnya… Konsep yang revolusioner pada zamannya, dan kabarnya sih merupakan game terlaris sedunia…

02. Donkey Kong Country 2
Game yang adiktif! Dengan Diddy dan Dixie saling gendong, mencicit-cicit sambil meloncati peti-peti bajak laut, bergelantungan di akar gantung, menghindari lava, dan berjuang mengumpulkan pisang emas, benar-benar tak terlupakan…

01. Super Mario 64
Hoho! Petualangan si topi merah tukang pipa yang legendaris dalam menyelamatkan putri dari cengkraman si jahat Bowser. Sudah saya tamatkan berkali-kali, tapi tetap saja masih menarik, dan kini Nadira pun saya “racuni” sehingga kalau pegang komputer mintanya selalu “Main Malio” 😈


Itu tadi terfavorit versi saya. Kalau ada yang favorit, tentu ada yang tidak favorit. Utamanya adalah genre fighting, yang benar-benar tidak saya kuasai, atau game tembak-tembakan macam Counter Strike yang bikin kepala saya justru puyeng karena harus melihat kamera muter ke sana ke mari.

Bagaimana dengan anda? Masih suka main Zuma game?

31 thoughts on “Games”

  1. “..#10. Age of Empires II…”

    ini adalah game yang paling saya sukai…jadi inget jaman masih ngumpul sebelum pada mutasi biasa kita main malam jumat dan pulangnya jam 2 pagi….

    dan pasukan kesukaan saya adalah Britons ma Turki

    Reply
  2. Best RPG: Final Fantasy Tactics !!! PS satu πŸ˜† , second best: FF VIII. Belum pernah maen FF VI πŸ˜₯ . Suikoden juga :cry πŸ˜₯
    Best RTS: Red Alert!
    Best Simulation: Private Nurse! :mrgreen: πŸ˜†
    Best Adventure: Resident Evil series!
    Best 2D Fighting: Tekken series!
    Best Racing: MotoGP series!
    All-around Fav: WE & PES series!

    Reply
  3. Dulu saya suka Digger, dengan PC 286 25 Mhz saja gamenya sudah oke. Kalau kurang cepat, tinggal tekan tombol ‘Turbo’ , clocking-pun jadi 40 Mhz., game jadi sangat cepat. Gimana kalau dijalankan di Pentium4 3 GHz ya? πŸ˜€

    Reply
  4. Saya suka game ringan di PC tapi cukup berbobot dikepala, ini yang belum anda sebut:

    – Fallout2 (RPG)
    – XCOM Apocalypse (strategi realtime/turnbased serius)
    Baru-baru ini dapet rekomendasi game yang katanya bagus: “I have no mouth and i must scream” katanya khusus dewasa, tapi dewasa dalam arti psikologis, bukan hanya selangkangan. Baru donlot blum sempet install, perlu dosbox.

    Reply
  5. *lihat daftar*

    #09. GTA Vice City

    Yup, yup. Favorit saya juga waktu masih tingkat II. Keasyikannya cuma kalah oleh — waktu itu — PES 5. πŸ˜†

    #07. Final Fantasy VI

    Waa! Ini RPG favorit saya juga! XD

    (Walaupun belum pernah tamat. Terakhir kali main cuma sampai menjelang masuk Kefka’s Tower) x(

    #04. CM/Football Manager Series

    Yup, yup. Game yang jadi pelampiasan fantasi rakyat jelata seperti saya untuk jadi manajer tim kelas dunia. (u_u)

    02. Donkey Kong Country 2

    Kalau saya main yang DKC3. Pakai emulator SNES, tentu. πŸ˜›

    Seumur hidup saya tak pernah beli game konsol

    Sayajuga™, sayajuga™. Sekali-kalinya ada konsol di rumah, waktu saudara saya meminjamkan konsol PS selama satu-dua minggu. Itu pun pas zamannya PS2 udah muncul. 😐

    Jalan keluarnya, sudah tentu emulator. Jadi ingat jaman dulu saya punya emulator NES, SNES, SEGA Megadrive, Gameboy Color, dan PSX. ^^

    *terbawa nostalgia*

    Reply
  6. @ Nazieb
    Iyaaaaa.. iyaaaaaa….
    πŸ˜₯

    @ Pakacil
    Solitaire? Game apa itu? :mrgreen:

    @ geRrilyawan
    Loh, main game emang perlu bakat ya?

    @ Mr. Fortynine
    Amiiin… umpatan hajaa…

    @ ManusiaSuper
    Mansup Kong 😈

    @ Omiyan
    Saladin ya Om? πŸ˜›

    @ Syafwan
    Rise of Nations ya? Wah, menurut saya sih masih kurang greget, walaupun gameplay-nya lebih menantang dari AoE2.

    @ Ichal
    Ogah, setahu saya semua game fighting itu paling cepat merusak stik…

    @ Mihael “D.B.” Ellinsworth
    Aduh, jangan yang susah-susah… Denger juga baru ini…

    @ Itikkecil
    Wah, sama kayak ibunya Nadira nih…

    @ Cumie
    Bola semua?

    @ Angga
    Iya, gak tamat-tamat, tapi bisa mati, dan dilanjutkan sama cucunya… Eh, di The Sims 2 bisa bikin film semacam telenovela gitu kan?

    @ Iaksz
    Millionaire? Terlalu gampang 😈

    @ Iaksz
    Kotori ya? Baru denger, tapi ndak bikin kotor kan? Apalagi berpikiran kotor…

    @ Hera
    Yah, lumayan daripada ndak ada yang dikenal…

    @ Raffaell
    Masalahnya saya kenal seseorang yang bisa dikategorikan sebagai hardcore gamer…

    @ Fritzter
    Beh, gara-gara ada suster pribadi jadi masuk moderasi tuh πŸ˜†

    @ Stefano Al-Biruni
    Digger ada di emulator kayaknya Mas, dan yang jelas bisa dimainkan dalam mode windows, tidak harus full screen lagi…

    @ Guh
    *Melongo*
    Rasanya game-game yang saya mainkan memang belum seberat itu…

    @ Alveean
    Gundu sudah ada di PC belum yaaa πŸ™„

    @ Sora9n
    Ya, penemu emulator adalah nabi baru… :mrgreen:
    Btw, kenapa ndak ditamatin FFVI-nya? Keburu bosan ya? Hohoho… Padahal endingnya manstab tuh…
    Anyway, saya main pake ZSNES, jadi bisa save-load state secepatnya, dan bisa jalan pake turbo, jadi mainnya gak terlalu lama…

    Reply
  7. @ Amed

    Btw, kenapa ndak ditamatin FFVI-nya? Keburu bosan ya?

    Sebenarnya bukan begitu. dan kisahnya agak memalukan. x(

    Habis dunia hancur kan ada “gosip” soal 8 naga dan summon ultimate. Nah, waktu itu saya muter-muter nyariin 8 naga tersebut… tapi kok saya cuma dapat 6…

    Kalau masuk Kefka’s Tower kan nggak bisa keluar lagi? Ya sudah, saya pun terus mencari di seluruh dunia…

    …dan tidak ketemu…

    …hingga akhirnya saya rehat…

    …game tersebut pun terlupakan…

    …hingga, bertahun-tahun kemudian, saya baca di GameFAQ bahwa dua naga terakhir itu adanya di dalam Kefka’s Tower… T__T

    *sejak saat itu merasa jadi orang bodoh* πŸ˜₯

    [/curhat]

    Reply
  8. @ Sora9n
    Gyahahaha… tenang, kadang idealisme untuk tidak mau membaca FAQ itu memang besar konsekuensinya… Makanya Sora, hiduplah di nyata, dunia yang tidak kedap pada FAQ dan Cheat…
    *dihajar Sora…*

    @ Mansup
    So does the game of love…

    Reply
  9. @ Amed

    Makanya Sora, hiduplah di nyata, dunia yang tidak kedap pada FAQ dan Cheat…

    Kok rasanya saya pernah dengar kalimat yang mirip, ya…? 😈

    @ ManusiaSuper

    Anu… yang ngomong itu mas Amed, bukannya saya… ^^a

    (ternyata benar game of love bisa bikin bodoh. baru tahu saya) πŸ˜•

    *digeplak*

    Reply

Leave a Comment