Alasan Mengambil S2

Ketika pra-jabatan dulu, seorang rekan seangkatan bertanya pada Widyaiswara tentang izin “sekolah lagi” (mengambil gelar S2) bagi seorang PNS, utamanya yang masa kerjanya belum mencapai lima tahun. Dari pembahasannya saya mengetahui kalau izin untuk itu masih mungkin diberikan, tentunya dengan beberapa pertimbangan. Ada hal-hal serta konsekuensi yang perlu diperhatikan, sebelum dan selama menempuh jenjang pasca sarjana tersebut.

Saya kagum dengan si rekan tersebut, bahwa di usia yang masih muda, masih ada kemauan juga kemampuan yang kuat untuk belajar lagi, belajar lebih tinggi, menggali ilmu lebih dalam lagi.

Dan jujur, saya merasa iri. Saya ingin seperti mereka, bisa kembali menekuni dunia akademik, berkutat dengan buku dan penelitian, mengeksplorasi lebih jauh ide dan peristiwa.

Akan tetapi, saya juga bertanya-tanya, ditingkahi rasa dengki sepertinya, apa sih motivasi mereka yang mengambil pasca sarjana?

Iseng saya googling, juga nulis status di Plurk dan (tembusan) ke Fesbuk. Ternyata ada beragam motivasi ketika seseorang memutuskan kuliah lagi. Berikut di antaranya:
1) Memang masih ingin belajar lagi.
2) Masih ingin kabur tinggal di perantauan lebih lama.
3) Masih menganggur belum kerja dan kebetulan uang berlebih ada.
4) Gelar, titel di belakang nama.
5) Gengsi, jadi bahan omongan pas arisan.
6) Perbaikan karir, naik pangkat, naik tunjangan, naik pendapatan.
7) Dipaksa Disuruh ortu
8 ) Investasi jangka panjang
9) Mau jadi prosesor professor
10) …. ada yang mau menambahkan? …

Ternyata beragam juga alasannya. Akan tetapi, yang pasti, motivasi apapun, sehipokrit atau sepragmatis apapun, masih selayaknya kita dukung, setidaknya selama gelar S2 yang kelak disandang itu dapat memberi manfaat yang sepadan bagi kita semua.

Jadi?

Jadi adakah yang mau membiayai saya kuliah lagi? Kalau ada bisa donasi ke paypal saya di amd dot smart at gmail dot com…

*tidur*

18 thoughts on “Alasan Mengambil S2”

  1. Hahaha, dijadiin postingan! Buseeet! πŸ˜†

    Yang jadi masalah, gak beda seperti S1, gelar S2 sekarang juga banyak yang mutunya gajelas. Mereka memang rata2 ngincer PNS yang pengen naik pangkat tapi gak pengen kuliah repot. πŸ™

    Dan ngomong2, karena officially masih nganggur, saya juga pengen ada yang sponsori tuk kuliah lagi… πŸ™„ :mrgreen:

    Reply
  2. Setuju sama “jensen99,” berdasarkan pengalaman bertahun-tahun tinggal di asrama milik pemerintah daerah, ternyata ada aja mahasiswa S2 yang minta tolong pengerjaan tesisnya sama mahasiswa belum lulus S1 dan berhasil lulus dengan huruf B (be besar). Berarti malah lebih bagus mahasiswa S1 sekarang dong mutunya.

    saya mau juga ah dikasi donasi, bukan buat biaya kuliah, tapi buat bikin pembangkit listrik. Biar listrik mggak padam melulu, klo ada silakan donasi ke rekening saya 0310005885887.

    Reply
  3. Karena itu sesuai dengan ajaran agama saya ya akhi… menuntut ilmu itu dari cradle sampai the grave… akhi mempertanyakan ajaran agama? jangan ya akhi, sesat nanti…

    *dilindes mobil modifikasi*

    Reply
  4. *serius*
    saya berminat untuk S2, tapi haruslah sekolah yang bermanfaat buat saya dan buat bidang yang saya tekuni sekarang. masalahnya di sini, belum ada.
    ditawarin sih buat sekolah di tempat yang 13 bulan juga pasti lulus. tapi masalahnya,apa yang saya dapat? cuma gelar doang sih gak ada gunanya…
    jadi kalau ada yang berminat untuk mengirim saya sekolah silahkan kirim donasi ke saya juga *apasih*
    *curcol*

    Reply
  5. Saya juga jadi kepikiran begitu akhir-akhir ini, mempertanyakan apa alasan saya yang benar-benar logis dan dapat dipertanggunggjawabkan tentang maksud hati untuk melanjutkan studi.

    Btw, terima kasih buat poin 8 dan 9 hehe πŸ˜€

    Reply
  6. Mas Amed yang bersemangat, ini cerita pengalaman pribadi tentang sekolah lagi : Satu kali saya dapat kesempatan ambil S2, dibiayai perusahaan, baru jalan beberapa bulan… tiba-tiba tanpa alasan yang jelas manajemen memutuskan akan membatalkan kesempatan pendidikan. Terpukul dan sangat kecewa sekali. Tapi tak berdaya…. Terus sy datang menghadap direktur pendidikan dan menjelaskan masalah yang saya hadapi. Hasilnya : Saya boleh meneruskan kuliah sampai tuntas, jika perlu dikasih pinjaman untuk hidup, jika perlu, dan membayarnya nanti saja kalau sudah bekerja lagi atau sudah lulus. Beruntung sang direktur baik hati sih.
    Kemudian dengan langkah mantap, sy bilang ke tempat kerja, bahwa sy milih melanjutkan sekolah saja dari pada dihentikan.
    Alhamdulillah, manajemen juga baik hati juga… saya boleh meneruskan sambil tetap bekerja. Jadi, tidak kecewa juga.

    Jadi, nah ini jeleknya… saya tidak akan mendonasi Mas Amed untuk mendapatkan S2-nya… Silahkan berjuang, cari pinjaman atau apa saja… tapi, mendoakan ya… semoga melanjutkan sampai tingkat pendidikan terbaik yang dapat diraih… Selamat dan semoga sukses…….Ketika pilihan harus dilakukan, yakinilah… jalan selalu terbuka karena Allah SWT mengasihi hambaNya.

    Reply
  7. @ Jensen99
    Karena S2 bukan perkara akademisi, melainkan gengsi semata…

    @ Carbone
    Ooo, jadi Om Kablon dulu S2-nya digarap sama mahasiswa gitu ya Om?

    @ ManusiaSuper
    Ah, menuntut ilmu apa menuntut uang saku?

    @ Syafwan
    Naaaa.. kalo pina kebulujuran laaaah… 😈

    @ Nia
    UUD… Ujung-ujungnya Deasiswa

    @ Itikkecil
    Gelar kan ada gunanya, Mbak, itu tadi, biar kalo ditulis di undangan atau di resepsi keren, gitu logh…

    @ Mr.El-Adani
    Usul ide tambahan: mencerdaskan kehidupan bangsa…

    @ Aap
    Bekal apa Om? Jangan kebanyakan bekal, ntar tambah ndut…

    @ Agorsiloku
    Merinding saya bacanya, Pak… Apalagi yang terakhir itu:

    Ketika pilihan harus dilakukan, yakinilah… jalan selalu terbuka karena Allah SWT mengasihi hambaNya.

    Everything happens for a reason, dan alasan itulah yang kelak harus saya temukan, makna di balik segala peristiwa… Makasih motivasinya Pak…

    @ Fendi
    Bagus.. bagus.. Taat pada ortu…

    Reply
  8. arrrgghhh…ternyta PayPalmu utk biaya kuliah ya, Bro. Arggghhh…tahu gitu kemarin gak jadi ngutang nih….

    batal…batal…batal….(kita anggap itu tidak pernah terjadi, ya?)

    Reply

Leave a Reply to syafwan Cancel reply