Flipped (2010) – You Never Forget Your First Love

Some of us get dipped in flat, some in satin, some in gloss; but every once in a while, you find someone who’s iridescent, and once you do, nothing will ever compare.

– Chet Duncan


Dari beberapa film yang sempat saya saksikan di awal tahun ini, mungkin film ini malah yang paling berkesan dan kerap terngiang. Rasanya kok ya belum plong kalau belum ditulis di sini.

Kisahnya sebenarnya sederhana saja, tentang sepasang remaja tanggung kelas VII, tetangga, sekelas, dan saling menyimpan ‘rasa’. Uniknya, di film ini penonton digiring menyaksikan dua versi dari setiap peristiwa; pertama dari sudut pandang Bryce, si bocah ngganteng tapi agak nggak pedean, dan kedua dari sudut pandang Juli, si gadis kecil yang penuh determinasi. Versi Bryce selalu terkesan penuh curiga dan prasangka, sementara versi Juli penuh ketulusan dan bahkan cenderung terlalu naif.

‘Klarifikasi’ yang dilontarkan Juli sepanjang film kerap membuat saya terpesona. Bukan hanya karena pemeran Juli yang unyu, tetapi juga karena ada ‘layer’ cerita yang lebih dalam dari satu kejadian sederhana. Dengan melihat dua persepsi, dua pengalaman berbeda yang dialami sepasang manusia yang terus berusaha saling memahami, kita bisa melihat gambaran yang lebih utuh mengenai apa yang sebenarnya terjadi.

Hanya saja, di dunia nyata tentu sulit untuk melihat dua persepsi ini sekaligus. Kita mungkin sudah terbiasa melihat sesuatu dari sudut pandang yang menurut kita paling nyaman dan mudah. Usaha ‘menengok ke sebelah’ itu perlu energi yang kadang terlalu besar sehingga malas kita keluarkan. Akibatnya, ya karena enggan kroscek, kita lebih senang mengurung diri dalam ‘comfort zone‘ bernama prasangka.

Ya, Flipped sejatinya hanya film remaja biasa, dengan plot sederhana dan tanpa konflik yang ekstravagan. Akan tetapi, justru kesederhanaan ini yang kerap terlewat begitu saja, terlupa kita bahwa selalu ada hikmah di balik peristiwa sekecil apapun.

Mungkin inilah inti yang saya tangkap dari Flipped: bahwa klarifikasi sangatlah penting demi menghindari buruk sangka.

Leave a Comment