Tentang Hobi


Foto Pesepeda (bukan Si Om tentunya) courtesy of khunaspix (FreeDigitalPhotos.net)

Si Om, demikian saya memanggilnya, adalah penggemar berat sepeda. Bisa dilihat di dunia maya, lewat tulisannya di blog dan jejaring medsos. Sewaktu masih di Jogja, saya juga sesekali diajak ke banyak toko sepeda, sekadar melihat-lihat onderdil dan berbagai pernik persepedaan. Beliau terlihat antusias sekali kalau sudah bicara sepeda, dan menguasai betul seluk-beluk sampai ke hal-hal paling detil semacam setelan gigi saat menghadapi tanjakan atau merk-merk sepeda langka.

Kadang saya iri melihat orang seperti beliau, yang begitu mendalami hobi dan mencatat begitu detil kegiatan yang dijalaninya. Saya yang doyan ikut-ikutan ini tentu ingin juga membahas hobi, tapi apa?

Nah, saya juga pernah membahas soal ini di Asrama HSS, Klebengan, tempat saya sering numpang tidur kala menyelesaikan tesis.

Teman diskusi kala itu, sebut saja namanya Amang Usup, adalah kawan satu angkatan yang gemar memancing. Beliau kerap berlayar ke tengah laut atau blusukan ke berbagai anak sungai, sekadar mencari lokasi mancing strategis. Perlengkapannya juga bukan main, banyak kali set-nya, dari joran, tali, sampai aneka macam umpan beliau koleksi. Sewaktu kami plesir study tour ke Bandung, beliau bahkan beli jaket kulit khusus untuk aktivitas memancing nantinya.

Dari dua lelaki gagah (!) di atas, terlihat kalau menjiwai hobi ini bukan perkara kesenangan semata. Ada dedikasi dan semangat menimba ilmu baru. Ia tak lagi dimaknai kegiatan pengisi waktu atau pelipur lara, melainkan juga wujud aktualisasi dan pengembangan diri.

Lalu bagaimana dengan saya? Apa yang baiknya dijadikan hobi?
Blog? Mungkin bisa, tapi mestinya, seperti si Om di atas, blog jadi sarana menunjang hobi lewat postingan-postingan terkait.
Film? Tidak terlalu intens juga, buktinya jumlah film yang ditonton tak sebanyak om-om lainnya. Lagipula saya juga tak terlalu pandai bikin ulasan sinema secara rinci dan teknis.
Musik? Apalagi. Skill main musik seadanya, selera juga mainstream saja.
Bola? Sudah makin minim minat menjadi tifoso kelas berat. Sekarang, asal tahu skor saja sudah cukup.

Akan tetapi, awal tahun lalu saya akhirnya menemukan hobi baru yang ternyata cukup menarik dan engaging. Hobi itu tak lain adalah bermain LEGO:mrgreen: Ada beberapa hal jadi pemicunya, antara lain Nadira yang dapat beberapa set bootleg dari muridnya Mami, kegemaran mengunduh video Jaystepher dan Jangbricks di YouTube, dan menonton The LEGO Movie di XXI Jogja.

Film ini sukses mengajak saya menggali lebih jauh berbagai informasi soal LEGO. Dan ternyata, dunia per-balok-an ini sangatlah menarik. Ada banyak hal yang bisa dibahas dari mainan yang telah ada sejak tahun 1950-an ini. Berbagai aspek ini, kalau dituliskan akan menghasilkan cukup banyak postingan. Kedengaran menjanjikan 😈 . Baiklah, kalau begitu, sambil mengembangkan hobi baru ini, mulai awal tahun ini saya juga mau menulis secara rutin mengenai LEGO. Semoga bisa konsisten. :mrgreen:

10 thoughts on “Tentang Hobi”

    • Anu, mahal itu relatif toh :mrgreen: … Dan iya, memang masalah price range ini jadi hambatan utama. Makanya sementara ini saya cuma sanggup beli set yang kecil-kecil dulu…

      Reply
  1. Tumben ini pake nyenggol2 eike. Tp skarang bagi saya sepeda tak lg sekedar hobi, tp sudah ya bener spt di atas itu lah, sdh part of my life #halagh

    jd kpn bikin sepeda dr lego?

    Reply
  2. Yah, memang semakin tua jadi suka main yang sederhana. Saya pun udah ga pernah main game ruwet nan 3D. Mini games di henpon sudah cukup. 😆

    “Bola? Sudah makin minim minat menjadi tifoso kelas berat. Sekarang, asal tahu skor saja sudah cukup.”

    Sama. Tapi saya lebih karena penontonnya terlalu serius. Eneg main ke sosmed dan lihat orang ribut gegara clasico/wasit/Moyes/Rodgers/Mourinho/dll.

    #blergh

    Reply
    • Ah, urusan ribut-ribut suporter bola memang sulit untuk diputus. Yang tua-tua nyadar diri, masih ada bergenerasi di bawah yang antre siap mengganti.

      Kalo soal game, yang rada rumit itu artinya juga makan waktu, jadinya walaupun kadang di PC sudah saya instal game “berat” tsb, sampai berbulan-bulan ndak ada dimainkan juga…

      Jadinya ya, balik main CoC lagi :mrgreen:

      Reply
  3. Hobi saya dari dulu ga berubah. Adrenaline challenge di atas tiger kesayangan atau yang lebih lama lagi: masuk hutan

    Tuntutan pekerjaan membuat 2 hobi yang memperkaya wawasan aktual ini semakin terhambat. Ketika membeli spare parts dan alat2 camping makin mudah, sekarang malah waktu dan kesempatannya yang makin sempit.

    Makanya juga ga ada lagi update blog, padahal isi kepala banyak, waktu dan kesempatan menuangkannya yang makin minim

    Reply

Leave a Comment