Riwayat Sebuah D

RH kita itu aneh. Rahmat kok Rahmad. Gak konsisten mau dikasih nama Ahmad atau Rachmat.

– Gentole, Juli 2015 via Fesbuk

Ini protes klasik yang sudah cukup lama saya terima. Nama saya ini secara resmi memang agak di luar pakem, karena dalam bahasa aselinya pun transliterasi yang benar adalah “rahmat”. Nama “Rahmad” jadi tak ada maknanya. Lalu kenapa dipakai?

Jadi begini ceritanya…

Berdasarkan info A1 yang dapat dipercaya karena yang bilang orang tua sendiri, nama saya itu diambil dari bintang film kawakan Sunda, Rachmat Hidayat. Mungkin ibu ingin saya menuruni sifat tekun dan berdedikasi aktor senior yang baru saja meninggal dunia tersebut.

Jadilah, di akte kelahiran, nama saya ditulis Rahmat Hidayat. Tanpa C, memang. Mungkin untuk memudahkan saja, biar tidak salah-salah tulis.

Eh, ternyata kesalahan tetap terjadi…

Sewaktu mau lulus SD, kami disuruh menulis nama lengkap untuk ijazah (STTB). Sudah diwanti-wanti guru supaya jangan salah menulis. Saya tulislah sebenar-benarnya. Tak ada gelagat apa-apa, sayangnya pas pembagian ijazah, nama saya ditulis Rahmad Hidayat, dengan D di ujung nama depan.

Sempat mau komplain sih, tapi katanya ubah ijazah itu ribet segala macam. Ditambah saran teman bapak yang bilang ijazah SD nggak terlalu pengaruh, kami pun batal mengurus. Yang penting di SMP jangan salah saja.

Repotnya, ijazah SMP rupanya mengikuti nama di SD. Terulang lagi masalah yang sama. Nama saya ditulis Rahmad kembali. SMA juga demikian.

Apa boleh buat, karena sejak SD hingga SMA nama di ijazah konsisten dengan D, urusan bikin KTP, SIM dan daftar kuliah juga menyesuaikan.

Lama-lama, urusan administrasi birokrasi lainnya juga mengikuti. Akte Nikah, KK, CPNS hingga kredit rumah, semuanya dikonsistenkan dengan nama Rahmad, termasuk nama Fesbuk tentunya.

Kalau ditanya lebih prefer mana, tentu saya lebih suka pakai Rahmat, yang artinya jelas. Hanya saja, keadaan berkata lain, jadi mohonlah dimaklumi…

Demikian pledoi ini saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Banjarmasin, 25 Juli 2015

Rahmad Hidayat

8 thoughts on “Riwayat Sebuah D”

Leave a Reply to Amed Cancel reply