Gara-gara postingan Mas Joe, saya jadi ikut-ikutan kuis kepribadian random di internet. Rasanya sudah lama sekali nggak nyoba tes beginian. Dulu sekali, waktu blog masih jaya, saya tentunya pernah ngambil beberapa tes seperti ini. Hasilnya masih bisa dilacak di mari dan ngono.
Sebenarnya perkara tes kepribadian, apalagi lah yang online dengan cuma menjawab beberapa pertanyaan macam begitu, saya masih skeptis juga. Apalagi mengingat Suhu Sora sudah pernah menyampaikan hal senada yang sampai sekarang masih jadi pegangan saya menyikapi segala ramalan bintang, sifat golongan darah dan lainnya.
Tapi ya sudah kadung ikutan nge-klik tesnya, akhirnya saya jalani saja. Sebagian jawaban saya isi dengan keyakinan penuh, sebagian lagi ya agak ragu-ragu.
Hasilnya adalah saya pindah ke ISFJ, setelah dulu tergolong kaum ISTP. Mungkin karena pertanyaan yang berbeda, mungkin karena pengaruh usia, tapi rentang delapan tahun setelah terakhir mengikuti tes serupa, sangat mungkin tentu untuk mengubah hasil tes beginian.
Di situs yang dikasih tau Mas Joe itu, ternyata deskripsi hasil tesnya cukup panjang. Waktu yang saya perlukan untuk membaca analisis kepribadian jadi jauh lebih panjang ketimbang waktu untuk isian tesnya sendiri. Uraiannya kelihatannya bersifat umum saja, dengan gelar The Defender alias pemain bertahan kalau di sepakbola, tapi dengan ilustrasi perawat rumah sakit, entah apa maksudnya…
Oya, dari bla-bla-bla sekian banyak deskripsi, yang sekali lagi tidak semuanya saya percaya begitu saja, ada bagian yang cukup menohok, yang tak urung saya cocok-cocokkan dengan kondisi sekarang yang kekinian:
The challenge for ISFJs is ensuring that what they do is noticed. They have a tendency to underplay their accomplishments, and while their kindness is often respected, more cynical and selfish people are likely to take advantage of ISFJs’ dedication and humbleness by pushing work onto them and then taking the credit. ISFJs need to know when to say no and stand up for themselves if they are to maintain their confidence and enthusiasm.
ditambah saran mengenai karier:
However, ISFJs are unlikely to actively seek out managerial positions, and are still more unlikely to brag about their accomplishments. ISFJ personalities prefer to be rewarded by seeing first-hand the positive impact of their efforts, and will remain enthusiastic simply knowing that what they do is genuinely appreciated by the people they care for. This makes them natural counselors, technical support, and interior designers, where they are able to help others one-on-one without having to worry about corporate politics.
membuat saya merenung, bahwa ngotot mengejar karier memang bukan passion saya. Ditambah pula memang di posisi sebagai guru, PNS pula, ruang untuk naik posisi itu nyaris tak ada. Lagipula ngajar, yang sekarang hampir empat tahun berturut-turut saya jalani selepas lulus S-2 dari Jogja, jadi semacam zona nyaman buat saya pribadi.
Nah, zona nyamannya ini yang kadang membahayakan, sekaligus menjemukan. Tiap berapa waktu, selalu ada rasa keinginan untuk kuliah lagi, keluar dari rutinitas yang menjemukan, menjumpai kota baru dan suasana baru. Ya, semoga nantinya ada kesempatan untuk ke sana, karena tahun ini yang tanpa piknik, satu-satunya liburan bagi saya adalah saat pelatihan…
coba dicek ke teman terdekat, mereka setuju nggak sama hasil tes kita? hahaha.
Nah, ini. Saya aja masih kurang setuju apalagi orang lain sepertinya…
Ternyata aku pernah coba tes ini di bulan Mei kemarin. Hasilnya masih ada di emailku. Semalam pas aku coba lagi kok ya hasilnya beda dari yang sebelumnya. Sekadar informasi, hasil kita sama, btw. Dan itu ya ampun, introverted 100%. Wow.
100% introvert itu tentunya hasil “ngakalin” jawaban
Wah, hasilnya sama? Berarti kita sehati dong… #eh