Adakah “Break” Untuk Hutan Kalimantan, Kit Kat?

Ada break, ada Kit Kat

Sebuah e-mail dari Greenpeace (seperti biasa) mampir ke inbox saya. Dan seperti lazimnya perilaku Greenpeace yang provokatif, konfrontatif, dan cenderung annoying (rada “berkebalikan” dengan WWF yang santun, persuasif dan cenderung cari aman 🙄 ), e-mail mereka kali ini pun membuat jidat saya mengernyit.

Mereka mengajak saya menyaksikan semacam parodi iklan salah satu produk cokelat keluaran Nestlé yang mereka klaim telah menggunakan minyak kelapa sawit dari pabrik yang ikut serta secara aktif dalam penghancuran lahan gambut dan habitat orangutan di Kalimantan.

Dan kata kunci Kalimantan itulah yang membuat saya merasa harus menulis posting kali ini.

Greenpeace memang rajanya kalau sudah urusan “tembak di tempat”. Kali ini, target kampanye mereka adalah Nestlé dan Sinar Mas, perusahaan kelapa sawit yang beroperasi di Kalimantan. Ajakan mereka sederhana saja, agar kita para netter beramai-ramai mengirim surat kepada CEO dua korporasi tersebut, membangkitkan kesadaran publik bahwa deforestasi di Kalimantan MEMANG sudah sedemikian parahnya.

Sebagai warga yang lahir, besar, menghirup udara, meminum air, dan mengais rezeki di pulau ini, saya memang melihat sendiri, kalau kekayaan alam yang demikian berlimpah di pulau ini seolah menjadi kutukan tersendiri bagi penghuninya. Potensi yang begitu besar dari tambang batubara, bijih besi dan kebun kelapa sawit telah mengundang tangan-tangan serakah dari Jakarta sana untuk datang dan menguras habis kekayaan di sini. Dalih investasi demi kesejahteraan masyarakat tak ada artinya kalau hasilnya adalah pengrusakan alam, penghancuran habitat margasatwa, dan penggerusan nurani.

Kampanye ini mungkin hanya satu langkah kecil yang mungkin tak seberapa nilainya di hadapan kepongahan korporasi, namun setidaknya inilah hal kecil yang bisa kita lakukan demi menyelamatkan bumi.

Jadi, saya menggugah anda semua, terutama anda-anda yang telah berpartisipasi dalam Earth Hour yang katanya menyelamatkan bumi itu, agar ikut pula menyukseskan gerakan ini, karena saya tahu, anda-anda pastilah orang-orang yang tidak egois.

Mari selamatkan bumi, dengan cara apapun jua, tanpa batas waktu.

9 thoughts on “Adakah “Break” Untuk Hutan Kalimantan, Kit Kat?”

  1. saya setuju…kerusakan sudah begitu parah….kasihan..! dulu waktu magang di hph th 1999 menyaksikan sendiri betapa keangkuhan mesin2 menghancurkan semuanya..dan masyarakat disekitar…hmm..tetaplah miskin dan terbelakang.

    Reply
  2. @ Jensen
    Semoga kemudahan itu tidak membuatnya disepelekan.

    @ Aap
    Iya Om, kerusakan yang ditimbulkan kadang tidak sepadan dengan keuntungan yang diperoleh korporasi. Lihatlah sekarang ketika banjir merajalela, siapa yang menanggung dampak paling parah?

    Reply

Leave a Reply to cahsiji Cancel reply