Ganti Avatar

Banjarmasin, 20 Januari 2007

(Not so) Hot News: Saya Ganti Avatar.

Berawal dari beberapa hari yang lalu saya rada emosional menanggapi komentar di blog Pak Urip yang menurut saya amat tidak santun dan tidak menghormati pemilik blog, dalam hal ini Pak Urip. Terus terang, seandainya ngomong berbusa-busa kayak komentator (yang telah terlalu banyak kita lihat di TV) begitu di blog yang “layak hujat” (seperti blog wadehel πŸ˜€ ) saya sih ndak masalah. Lah ini komentar begitu di blog Pak Urip yang sudah kita ketahui reputasi dan dedikasinya.

Dalam sebuah komen saya yang sok nyamar jadi Bapak yg bersangkutan saya ngomong begini:

Saran saya, belajar ngeblog! Jangan asal comot nick karena semua orang juga bisa bikin nick seperti ini. Hormati Pak Urip, pemilik blog ini. Pelajari ejaan HELGEDUELBEK dan etimologi kata ini, saya lihat dari kemarin ejaan anda salah tulis melulu. Hormati juga Microsoft dan layanan Hotmailnya.

* Dug…
Saya tersadar keesokan harinya, bukan karena si komentator balas nyontong lagi (sudah ndak penting lagi kok), tapi karena saya sendiri sebenarnya juga telah melakukan hal serupa: Tidak menghormati AMD Corporation dengan asal comot logo mereka sebagai avatar saya.

Untuk menebus dosa tersebut, saya akhirnya menyempatkan diri di akhir pekan ini merancang sendiri logo Avatar saya, lengkap dengan tagline-nya. Saya harap dengan diubahnya logo ini saya tidak melanggar β„’ lagi. Hehe…

*Pissss*

19 thoughts on “Ganti Avatar”

  1. Terimakasih udah dibantu menjawab πŸ™‚ Tulisan sampean itu sebenarnya juga mewakili hati saya. Tapi bagaimanapun kita mesti bersikap slow. Sebab akhirnya ketahuan juga siapa yang berpikir.

    Duh avatar saya gimana yah, sebab gambar wayang petruk itu dimana2 sama, apa perlu bikin sendiri yah?

    Reply
  2. Mana avatarnya ?
    Soal komen yang Mas Amd sebut, yang erosi kan dia, hehehe, makanya komennya seperti itu.
    Iyalah, sependapat dengan pak Urip, walau kadang memanaskan telinga, baiknya kita slow aja.
    (sebenarnya saya juga kebelet komen, tapi dah diwakili sampeyan)
    Sayapun sering mengalami seperti itu. Kalau tulis menulis saya akui saya gak biasa mbulet dan gak pinter olah tulis, saya lebih suka fis to fis (gaya tukul), jadi bisa lebih menilai mau kemana tuh arah pemikiran orang.
    Wajar saja, pak Urip kan menjunjung idealisme, terlebih dibuktikan dengan karya beliau, berbagi informasi pendidikan dengan berbagai pihak dan bidang ilmu, so gak usah kaget, biasanya malah gak disenengi.
    Di indo (bilang temen) yang pinter gak begitu dihargai mas, yang dijadikan kawal yang nurut gak mikir karena bisa diapusi. hahaha.

    Mas Amd, saya nunut ya …
    @ helgeduelbek,
    Memangnya avatarnya mau diganti to pak ?
    Saya milih avatar juga lama, akhirnya milih pulpen model kuno untuk mengingatkan saya supaya sregep nulis seperti pak Urip.

    Reply
  3. @ helgeduelbek
    Duh saya ngiri sama Pak Urip sudah bisa benar-benar sabar, kalo saya memang masih bisa ‘meletup’ kayak kaleng soda…
    Terima kasih sudah ngajari menanggapi kritik dengan kesabaran…

    Kalo masalah avatar ya ndak usah diganti toh Pak, wayang kan sudah jadi milik budaya, bukan milik badan usaha, kayaknya tidak ada pelanggaran di situ deh, CMIIW.

    @ Kang Adhi
    Muka saya ‘kurang menjual‘ Kang, ndak kayak muka mantan model kita πŸ˜€ .

    @ fulan
    Ini kalo saya komen kan nongol avatarnya.
    Haha, makanya saya bilang blog lebih bagus buat kita yang mentingin isi
    Kalo pengen populer tongolkan aja diri di TV.

    @ helgeduelbek,
    β€œAku Mesti Dingin”
    Doooh, tapi iya juga sih, di blog saya jadi bisa belajar mikir kritis, cepat, tapi harus tetap ‘Dingin’

    *tersipu-sipu…*

    @ passya
    Minta sama Kang Adhi saja, kan baru ultah tuh.

    @ arya
    hehe… sengaja ndak saya tampilkan di posting ini. Ntar kan juga keluar kalo saya nyontong.

    Reply
  4. Hmhhh…hmhhh… kayaknya ada yang manggil-manggil saya nih disini… ehmmmhhh..
    *berdehem berwibawa. mirip Moerdiono kalo mao jumpa pers*

    Itu logonya… mau dibuatin?
    Hehehe… ayoh, mumpung gratis nih.

    Reply
  5. AMD: “Aku Mesti Dingin”, setujuuuuu.
    Kritis harus tetap dong, setengah pedas sampai pedas gak apa. Tapi pas menanggapi, diusahakan dingin,…sambil bercanda.

    Siapa nawari logo ?
    Mauuuu …

    Reply
  6. @ Fulan
    Hehe, nama saya bisa diutak-atik yah ternyata…

    @ Biho
    Huss!! Jangan dicela, nanti pesanan saya ndak selesai!!

    @ Ekowanz
    hehe, tapi kan beda (ngeyel)
    Nanti saya ganti lagi kalau dah jadi dibikinin sama Pak Arif.
    * Kedip-kedip nungguin Avatar*

    @ Zferry
    maksudnya “miring-miring” itu apa ya?
    G7? Gdim? A#7?

    Reply
  7. anu…
    kalo ada yang pengen misuh-misuh, disaranin aja datang ke blog saya. pisuhan sekotor apapun bakal saya tampung, kok. malah kalo ada pisuhan yang nggak menggunakan bahasa indonesia, saya harapkan supaya penulisnya sudi mengartikannya ke bhs indo, untuk memperkaya khazanah pisuhan saya πŸ˜›

    Reply

Leave a Reply to zferry Cancel reply