Just Because You’re Unique…

… Doesn’t Mean You’re Useful!

(Mentang-mentang merasa istimewa, bukan berarti diri elo udah berguna!)

Foto di atas saya dapat dari Plurk-nya Lady Dok. Gambar ini lumayan menohok ego saya, dan telah dijadikan wallpaper di laptop saya.

Ya, dalam hidup ini, kita kadang terlalu membanggakan keunikan diri sendiri. Bahwa katanya masing-masing manusia itu istimewa. Bahkan Pak Howard Gardner sampai harus membagi-bagi kecerdasan manusia, demi “pemerataan” pembagian kue keistimewaan manusia tersebut.

Padahal, ya itu tadi. Se-unik, se-cerdas atau se-istimewa apapun seseorang, belum jadi jaminan bisa memberi manfaat. Tak sedikit kisah bahwa mereka yang ber-IPK tinggi saat kuliah ternyata kesulitan mendapat pekerjaan. Atau ada yang nilai preliminary test-nya tinggi, ternyata justru susah akur dengan rekan sejawat. Atau si cantik sang primadona yang justru menjadi biang masalah karena kerap selalu minta “diistimewakan”.

Ah, teringat kembali petuah bijak Bangaip di sebuah blog…

Seleksi alam mengajarkan bahwa yang paling fit adalah yang dapat bertahan hidup. Bukan yang terkuat, tercantik, maupun terkaya. Tapi yang paling fit.

Fit di sini lebih saya artikan sebagai kemampuan menyesuaikan diri. Bahwa dalam hidup manusia memang harus terus mengembangkan diri, siap untuk hal-hal baru, dan tak selayaknya mempertahankan ide-ide dogmatis yang menghambat kemajuan dirinya, kecuali memang meniatkan diri untuk “jalan di tempat” saja.

Dan melirik kembali gambar di atas dengan muka masam, saya masih saja merasa tersindir. Pertanyaan berikutnya adalah, bisakah keistimewaan yang saya anggap saya miliki ini memberi manfaat bagi orang-orang di sekitar saya?
Sebuah pertanyaan menggantung yang makin membebani pikiran saya, terlebih ketika Pak Urip menanyakan hal ini

* Bagaimana dengan Anda? Sebesar apa kontribusi keistimewaan anda terhadap kebermanfaatan diri Anda? *

18 thoughts on “Just Because You’re Unique…”

  1. Semua yang ada didunia ini mempunyai kelebihan tersendiri dan juga mempunyai kekurangan dan tentunya berbeda dengan yang lain, maka tidak boleh ada yang merasa paling baik.
    memang iya, belum tentu kecantikan, kecerdasan atau apapun kelebihannya, itu bisa memberikan manfaat, itu juga tergantung dengan diri seseorang itu sendiri!
    Kumpulan Puisi

    Reply
  2. saya pernah suatu hari dimasa lalu tiba-tiba merasa aneh, freak, wierdo karena pada saat itu dengan sangat tidak berdosanya saya telah mencoba mensteples salah satu telinga teman saya dikelas, mungkin dia masih sangat trauma dengan keanehan nan super wierdo itu….

    Reply
  3. @ Nia
    Minggu depan dikumpul ya anak-anak…

    @ Resep Masakan Indonesia
    Merasa paling… ya, pernah dengar juga kalo merasa paling itu berbahaya, apalagi kalau merasa paling benar…

    @ Eblogurl
    Arghgh… teringat kembali insiden traumatis itu…

    @ Itikkecil
    Hehe, senasib kan? 😛

    Reply
  4. @ Rizal
    Nah, alat ukurnya juga belum ada ya…

    @ Cyzko
    Amin, semoga bisa dapat Pagerank 5 dan trepik buat atsen…

    @ Pakacil
    Itu saja?

    Reply
  5. Gambar ini seperti pengingat yang dibutuhkan saat orang melewati batas puas terhadap dirinya.

    Mengenai pertanyaan, waduh… Saya saja masih sering kagok dalam “meletakkan segala sesuatu di tempat yang tepat” dan itu bukan keistimewaan 😐

    Reply
  6. @ Takodok!
    Sulit bukan berarti mustahil kan? 😉

    @ Iyoong
    Luck berperan? Mungkin iya. Tapi katanya yang paling utama itu “attitude”.

    @ Hariesaja
    Oke, sedang serius digarap…

    Reply

Leave a Reply to Amd Cancel reply