Banjarmasin, 8 Juni 2007
Membaca tulisan bu Evy soal ADHD, dan setelah konsultasi gratis via japri dengan si penulis langsung, saya tiba-tiba merasa menemukan jawaban dari sekian banyak pertanyaan yang selama ini saya pertanyakan ke diri sendiri.
Selama ini, selama 25 tahun usia saya, saya merasa some things went wrong dalam tumbuh kembang saya. Entahlah, tapi saya merasa berbeda saja dengan orang kebanyakan. Sebenarnya saya bukan orang yang hiperaktif, justru saya malah cenderung pasif dan kurang tanggap, entah namanya hiperpasif atau hipoaktif (ada ndak sih)? Yang jelas, saya merasa bertumbuh-kembang di jalur yang berbeda dengan kebanyakan anak lainnya.
Seusai konferensi Jumat pekan lalu dan seusai baca posting dan japri, sementara ini saya simpulkan kalau saya seorang ADHD, walau tanpa diagnosis dan analisis resmi dari dokter spesialis ADHD. Sementara saya artikan diri saya sebagai orang yang kurang bisa memusatkan perhatian, tapi tidak menunjukkan gejala hiperaktivitas.
Lalu apa saja symptom-nya yang membuat saya menyimpulkan seperti itu? Saya kutip dari pertanyaan-pertanyaan Bu Evy di posting beliau:
– Apakah anda mempunyai kesulitan untuk konsentrasi pada satu pekerjaan?
Saya memang cenderung sulit fokus pada satu tugas, pengennya nyambi kerjaan yang lain saja. Masalahnya, justru kalau kebanyakan yang disambi, semuanya jadi berantakan!
– Apakah anda sering memulai beberapa proyek sekaligus tetapi jarang unuk menyelesaikannya?
Sering sekali, kadang ambisi ingin bikin ini itu, toh ujung-ujungnya yang ada tak terurus…
– Apakah anda mempunyai masalah dengan organisasi diri anda?
Saya akui, tubuh saya jauh (melebihi) dari ideal, kebiasaan kerja sambil nyemil, tidur yang tidak teratur, sedikit banyaknya mengganggu kesehatan.
– Apakah anda sering menangguhkan tugas yang memerlukan perhatian yang mendetail?
Tentunya, I usually save the best most complicated for last.
– Apakah anda mempunya masalah untuk mengingat janji atau peraturan?
Aduh, pertanyaan ini mengena banget, saya orangnya lupaan!
– Apakah anda tidak suka duduk lama di suatu pertemuan?
Tentunya, saya suka bosan, tapi cenderung diam saja, tidak terlihat grasa-grusu, tapi di dalam pikiran menerawang ke mana-mana…
– Anda sering gelisah dan jarang beristirahat?
Terkadang saya gelisah, dan kerap terbangun tiba-tiba, tapi terkadang saya tidur terlalu pulas, tidak tahu apa yang terjadi… Intinya, sebenarnya saya menyukai tidur 😛
– Apakah anda sering kehilangan barang?
Sampai hilang sih tidak terlalu sering, tapi kalau lupa di mana menaruh barang, wah hampir setiap hari.
– Apakah mobil/kendaraan anda sering nyerempet?
Haha, melihat gurat di Sigma butut saya, jadi ingat kalau baru dua minggu lalu saya nyium bemper belakang mobil pick-up…
Oke, semua pertanyaan itu jawabannya iya. Lalu apa lagi? Berikutnya saya mencoba kuis yang dilink dr Dani. Hasilnya? Nilai yang saya peroleh 23. Jadi sementara saya simpulkan kalau saya mungkin mengidap ADHD, mungkin Predominantly Inattentive Type.
Terus, saya mencoba melongok jauh ke belakang, ke masa lalu saya yang suram (halah). Dan berikut data-data valid yang bisa saya kumpulkan dari memori saya:
Early Childhood
– Baru bisa berjalan usia 18 bulan
– Berbicara lamban tetapi nyaring
– Memuntahkan semua lauk kecuali telur rebus
– Mengonsumsi susu hingga kegemukan
– Menderita wabah muntaber di usia 3 tahun
– Sesudahnya tumbuh jadi anak ceking
Fase TK-SD
– Sempat menolak masuk TK
– Tidak suka membaca dengan mengeja, prefer membaca dalam hati
– Bad at drawing
– Suka mengubah lirik lagu anak
“BINTANG KECIL, DI LANGIT YANG HITAM” (Loh, kalo malam langitnya beneran hitam kan?)
– Super pendiam
– Tidak suka menjawab pertanyaan dari guru
– Cenderung pasif
– Koordinasi tubuh yang jelek
– Fisik lemah
– Bad at sports
– Akhirnya mau makan dengan lauk Tempe goreng dan Abon
– Selalu meraih Ranking minimal 3 besar
– Sering dikirim ikut cerdas cermat, terutama mata pelajaran Matematika
Fase SMP-SMA
– Fisik masih kurus kala SMP dan membaik kala SMA
– Masih selalu masuk 10 besar di SMP kecuali kelas 3
– Masih pendiam
– Mulai jadi rame pas kelas 3, terutama setelah kenal dengan manusia ini
– Suddenly, unexpectedly, even for myself, jadi peraih NEM tertinggi ke-2 SMP
– Mulai suka mendengarkan sound musik yang aneh-aneh macam Blur
– Mulai menyukai sejarah, terutama tentang masa perang dunia
– Dilempar kapur oleh guru matematika SMA, dituduh melamun
– “Berhasil” menduduki peringkat 31 dari 35 siswa saat kelas 2 SMA
– Kehilangan desire untuk belajar semua mata pelajaran eksak semenjak memutuskan masuk kelas 3 Bahasa
– Mulai mengenal komputer dan internet
– Setelah 2 tahun jadi pendiam, kelas 3 kembali jadi rame, terutama karena sekelas dengan Mansup.
– Memperoleh nilai 3 pada EBTANAS untuk Matematika
Fase Kuliah-Kerja
– Masih pendiam
– Mulai bisa menerima daging ayam dan ikan
– Koordinasi tubuh semakin kacau: doyan nabrak dan kejeduk
– Semakin mendalami komputer, terutama semenjak mendapat seperangkat PC sendiri
– Moody kala kuliah
– Bisa sangat antusias, terutama jika mata kuliah Linguistik dan dosen yang mengajar kompeten
– Bisa sangat skeptis, malas dan asal-asalan jika mata kuliah dan dosen tidak menarik perhatian
– Mulai suka debat kecil-kecilan, terutama sejak kenal dengan manusia ini
– Lulus setelah 11 semester kuliah itupun dengan penuh paksaan untuk segera menuntaskan skripsi.
– Mulai ngeblog, berkenalan dengan banyak orang, dan serasa menemukan dunia sendiri.
Saya tidak tahu dengan pasti apakah saya masih normal, senormal orang “biasa” ataukah terlalu nerdy? Saya tidak begitu memahami istilah-istilah psikologi dan neurology, apakah saya ini insane, psikopat, neurotic, schizophrenia, ataukah “hanya” sekadar introvert, stabil-cermat, phlegmatic, atau dominant otak kanan-visual…
Atau apakah saya ADD?
Kalaupun iya, mungkin memang saya ini ADD, setidaknya lite ADD (weh… maksa), tapi itu bukan bencana toh? Malah kalau kita melihat daftar yang diberikan Bu Evy kemarin, weh! Ada Beethoven, Jim Carrey, Lewis Carroll, Leonardo da Vinci, Thomas Edison, Albert Einstein, Galileo Galilei, Ernest Hemingway, Dustin Hoffman, Michael Jordan, John Lennon, Wolfgang Amadeus Mozart, Sir Issac Newton, Edgar Allan Poe, George Bernard Shaw, Steven Spielberg, Robin Williams hingga Jules Verne!
Jules Verne! Bahkan saya bikin Thesis mengenai novel beliau! Sedikit banyak, saya merasa ikut jadi orang yang gifted. Mungkin saya susah konsentrasi, tapi rasanya kalau saya serius mendalami sesuatu, hasilnya tidaklah terlalu mengecewakan hehe.
Menghibur diri? Bisa dibilang begitu, yang jelas ADHD bukanlah akhir dunia.