Being A Farmer

Banjarbaru, 10 April 2008

“Apabila suatu urusan telah diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya. Maka tunggulah kehancurannya.” (HR Bukhari)

Dan bagaimana dengan saya? Apakah hadith tersebut juga berlaku terhadap saya yaa? Masalahnya selain mengajar Bahasa Inggris dan Indonesia (yang relatif lebih saya kuasai) saya juga diharuskan mengajar…

mengajar…

mengajar…

PERTANIAN!!!!!!!

Mam… poesssss….!!!!

Jadi bagi para blogger yang punya basic pertanian, mohon pencerahannya ya, bagaimana cara menebar pupuk dan memegang cangkul yang benar…

*Menangis*

27 thoughts on “Being A Farmer”

  1. jadi gini Om, Aa’
    pertanian itu luas
    ibaratnya internet: ada web 1.0, web 2.0, email, milis dsb

    Nah, ente … pertaniannya yg sebelah mana?
    umum?
    khusus? cuman nanem2 doank?
    atau urusan hama penyakit?
    atau urusan panen

    saya rasa (i feel not i think … penyakit indonesia) … dewa gugel adalah solusinya

    semoga bermanfaat

    Salam hangat dari Bogor
    Bukan Kermit

    Reply
  2. Dear Amed,

    Mengajar adalah hal yang paling mudah kalo kita menguasai bidangnya, tapi kalo tidak….?sama aja … (I don’t know what to say…). Kayaknya hadist yang kamu pakai diatas akan menjadi kenyataan kalau kamu ga pinter2 ngakalinnya, you r a teacher now…be wise n smart (jangan ngakal2lin murid ya meddd…). Do your best, kalo ga mampu mending bilang ma kepseknya dari pada jadi guru bloon, ga lucu kan….Sori met kalo koment ku keterlaluan, soalnya kita dulu kan juga pernah jadi murid n tau gimana rasanya di dominasi guru…

    Salam
    EveOnlY

    Reply
  3. intinya adalah bukan orangnya, tafi fesan yang disamfaikan…
    jadi, walofun dikau itu memang bukan orang fertanian, dan tidak mengerti fertanian, samfaikan saja satu ayat, maka sesungguhnya itu adalah sebaik-baik pelajaran……..
    mhuahuahuahua!!!!
    *bersikaf anti-ad-hominem*
    .
    .
    .
    *abis mbaca tag…*
    *nglanjutin ngakak*

    Reply
  4. errrr.. saya tidak ahli bercocok tanam, maapkaaannnn 😎
    *dikubur idup2*

    eh, itu pelajaran mulok-nya ya? Biasanya kan emang guru baru yg ditugasin ngajar ituh.. :mrgreen:

    Reply
  5. Ada d raport? Kalau ga ada,ganti jd pelajaran survival dan mountaineering saja. Atau ganti pelajaran bivoack dan packing. Saya bersedia bantu. Asal per jam nya jelas duitnya.

    Nah yg repot kalo muloknya ada ujiannya dan masuk nilai rapor. Mgkn solusinya adalah… Ga tau,emang saya guru nyangkul?

    Reply
  6. bertani itu mudah, seperti mengasuh anak. seperti tanaman yang disirami dan dipupuk teratur, anak yang dididik dan disayangi dengan baik juga akan tumbuh baik… (teks di try out)

    singkatnya, situ sudah punya anak belum? kalo sudah paling gak jauh beda

    🙄

    Reply
  7. anuu mas, saya bukannya sombong tapi besar dikota, jadi sumpee mampoeess ga tau pertanian blas, kecuali bahwa kita adalah negara agraris yang katanya masih mo impor beras..*OOT*

    Reply
  8. Jadi bagi para blogger yang punya basic pertanian, mohon pencerahannya ya, bagaimana cara menebar pupuk dan memegang cangkul yang benar…

    Pada teorinya, cara menebar pupuk dan cara memegang cangkul itu bisa saja diberikan pencerahan-pencerahaan yang Insya Allah bermanfaat. Tapi…., pada praktikalnya, menabur pupuk dan memegang cangkul terbukti menjadi hal yang sering gagal kalo tangan yang megang keyboard ini turun ke ladang 😆

    Lha… aku saja berladang mesti sistem bagi hasil di daerah sana 😛

    Yah, semoga sukses saja, Bang. Kalo udah panen, silakan dikirim-kirim hasilnya :mrgreen:

    Reply
  9. @ Luthfi
    Makasih sarannya, saya memutuskan untuk menanam palawija sahaja…
    *Ribbit*

    @ cK
    Antonya mana??

    @ eVeOnlY
    Ohoho.. tenang aja Va, ngajari anak-anak Transmigran bertani itu semudah ngajari ikan berenang. Satu-satunya masalah adalah gurunya yang belum bisa “berenang”… Hohoho…

    @ Kevin McGarray
    Sorry, but my English is not delicious…

    @ Chiw
    Boleh, boleh…

    @ Hoek Soegirang
    Emangnya ada apa dengan tag-nya hah? Hah? HAH??

    @ Arief Fajar Nursyamsu
    Bahasa Inggris, Mas… Sumpah Bahasa Inggris!!!

    @ Itikkecil
    Eh!! Mo minggat ke mana??? Setidaknya ajarin saya miara Itik!!

    @ Mriza
    Masalahnya saya juga belum faseh megang cangkul…

    @ Abeeayangâ„¢
    Saya mo nanya sama Pak mentri Adhyaksa Dault aja deh..

    @ Calonorangtenarsedunia
    Mbok gak usah dibayangin juga sudah ancur duluan kok…

    @ C e l o
    Mana Antonya??

    @ Moh Arif Widarto
    Saya malah cuma punya pohon jambu depan rumah…

    @ Goenawan Lee
    Hmm.. yang begini ini nih…

    @ Edy
    Setujuh!!!

    @ Takochan
    Iya tuh, guru baru pasti dapat kelas bertani semua…
    Mana di ladang banyak Kodoknya lagi…

    @ Broken Hearted Heart Breaker
    Puwas? Puwas??

    @ Mr. Fortynine
    Kalo masalah nilai pukul rata aja nanti, paling yang rajin ncangkul dapat nilai lebih tinggi…

    @ Cewekbawel
    Makan aja yang dipikirin…
    *kabur*
    BTW ini kok tiga blogger Eng Dept komennya berurutan yah?

    @ Jumawa
    Tapi bedanya kalo tanamannya gak pake lari-lari kan ya? Hehehe…

    @ Stey
    Bukannya sombong… saya juga buta kakap soal pertanian, padahal rumah saya “mewah” (mepet sawah).

    @ Tgk. Alex
    *ngakak*
    Salahnya juga, ncangkulnya mesti pake keyboard? :mrgreen:

    Yah, semoga hasil panennya memuaskan aja deh…

    @ Taufik79
    Bukan terong, kedelai Mas, 😆

    Reply

Leave a Reply to Tgk. Alex Cancel reply