Wishlist

Wishlist? Atau wish-list? Atau wish list?

Agak bingung juga karena di kamus yang saya punya tidak ditemukan istilah ini. (Apa kamusnya yang tidak update ya?)

Apapun itu, wishlist adalah sesuatu yang hampir tidak pernah saya buat. Hal ini, mungkin, tidak terlepas dari inferiority complex yang saya idap sejak kecil. Saya terlahir dari keluarga yang tak bisa dibilang berada, walau syukurnya, masih jauh dari miskin. Bapak saya PNS Golongan II dan ibu saya ibu rumah tangga biasa. Untuk menghidupi keluarga, bapak harus kerja serabutan sepulang ngantor, dan ibu berjualan di rumah. Dengan kehidupan ekonomi yang pas-pasan kala itu, kami harus selalu berpikir realistis dan tidak bersikap ngoyo.

Kami selalu diingatkan kalau kami bukan orang kaya, tidak punya warisan tanah jutaan hektar atau investasi di Reksadana. Beberapa sanak famili, terutama dari bapak saya sebenarnya terhitung orang “super” kaya di daerah ini. salah seorang kakek (pamannya bapak) bahkan seorang kontraktor, pengusaha gas bumi, petinggi partai berlambang matahari, dan sempat menjabat anggota DPR-RI. Hanya saja, ketidak samaan visi berhidup membuat bapak saya hampir selalu menampik tawaran kakek. Bahkan ketika muda dulu, saat masih bujangan, bapak saya lebih memilih menjadi kuli jembatan ketimbang ikut di perusahaan kakek.

Saya sangat menghormati keputusan bapak saya tersebut, walau konsekuensinya, kami sekeluarga memang harus hidup dengan penghasilan pas-pasan. *Makan tuh idealisme :mrgreen: * Dari situ saya dan adik saya belajar untuk bersikap realistis. Mindset hidup kami tak jauh dari “jalani hidup apa adanya, jangan berpikir muluk, dan maksimalkan potensi diri sendiri”. Tanpa topangan warisan atau koneksi, satu-satunya cara untuk bertahan hidup tentunya adalah mengandalkan kekuatan diri sendiri.

Dan diri sendiri itulah modal utama bagi kami: saya dan adik saya. Ada perbedaan strategi, memang. Selepas SD, saya selalu memilih sekolah terbaik yang bisa saya jangkau, dengan harapan selalu bisa menyerap ilmu sebanyak-banyaknya. SMP saya tergolong SMP favorit yang letaknya di tengah kota. SMA saya bisa dibilang SMA terbaik kala itu di Banjarmasin. Dan tempat saya kuliah, semenjemukan apapun suasana kuliahnya, masih jadi jurusan terfavorit setelah fakultas kedokteran di kampus saya.

Sebaliknya, adik saya menempuh jalur yang berbeda, dengan SMP pinggiran, Sekolah Kejuruan (SMK), dan jurusan kuliah yang tidak terlalu difavoritkan. Tapi ia selalu jadi yang terbaik di manapun ia berada, sehingga dengan prestasi segudang, tak sulit baginya menyusun CV. Ia juga dibekali bakat dalam kemampuan interpersonal yang sangat baik, sehingga tak sulit mengumpulkan teman, dan relasinya jauh ke-mana-mana. Saya? Ah, memang tak berbakat menangani manusia, tapi untungnya masih berbakat menangani alat :mrgreen: .

Dan pencapaian yang saya dan adik saya raih sekarang, untuk ukuran keluarga kami adalah sangat luar biasa. Mungkin bagi sebagian orang, yang kami raih baru sebatas “cuma”, apalagi kalau dipandang dari sisi materi, jauh. Tapi bagi orang tua, ini sudah lebih dari cukup. Dan semua ini tentunya tak terlepas dari “wishlist” yang dipanjatkan bapak saya setiap hari, yang tak terkata.

Tapi itu bapak saya, dengan doa sebaga “wishlist” beliau. Bagaimana dengan saya? Apa saya punya wishlist?

– Tiket nonton Laskar Pelangi The Movie
– CD Original Coldplay: Viva La Vida or Death and All His Friends
– Koneksi Unlimited (baik Kuota maupun Kecepatannya) dengan tarif Flat
– Knalpot (atau sekalian motor) baru
– Kamera Digital apa saja asal bisa motret
– Sepasang sepatu kerja baru
– PC dengan spesifikasi lebih manusiawi
– Laptop dengan spesifikasi shyurgawi
– WC dan Sambungan Listrik serta Telepon untuk rumah
– Edensor (anyway, ternyata sudah terpenuhi πŸ˜€ )

Ah, ternyata, saat ini saya hanya punya satu hal yang benar-benar saya harapkan:

Bahwa saat ini saya sudah berstatus CPNS Guru, mungkin sebagian rekan sudah tahu. Tapi ternyata konsekuensi pilihan saya ini juga harus saya pertimbangkan: saya akan mengajar hingga, setidaknya 25 tahun ke depan.

Dan yang benar-benar saya inginkan adalah kemampuan men-transfer ilmu dari diri saya yang sok keminter ini ke murid-murid saya yang polos dan lugu itu. Tidak hanya sekarang, tapi sampai berpuluh tahun ke depan.

Ya, ternyata itu saja, setidaknya untuk tahun ini.

Anyway, itu yang dicoret di atas juga sebenarnya semacam wishlist juga, tapi lebih tepatnya disebut “voracious-list” 😈 .

16 thoughts on “Wishlist”

  1. Selepas SD, saya selalu memilih sekolah terbaik yang bisa saya jangkau, dengan harapan selalu bisa menyerap ilmu sebanyak-banyaknya… SMP saya tergolong SMP favorit yang letaknya di tengah kota. SMA saya bisa dibilang SMA terbaik kala itu di Banjarmasin. Dan tempat saya kuliah, se-menjemukan apapun suasana kuliahnya, masih jadi jurusan terfavorit setelah fakultas kedokteran di kampus saya.

    Ah, kok mirip ya?

    Reply
  2. Hari Burung = Bird-day, kesalahan umum dalam pronunciation di Endonesa…

    Memangnya sound /d/ nya seharusnya tidak mereplace sound apa hayoooo!!! Jangan hanya bisa mengatakan INI SALAH tanpa bisa memberikan alasannya.

    Jangan lupa kasih script phonetic alphabetnya yang benar dan yang salah ya Pak Guru…
    :mrgreen:
    *Ga yakin Fadil bisa*.

    Med Med, knp sms auk kada dibalasi? Melayang sudah hape murahan murahnya…..

    Reply
  3. Ah, memang tak berbakat menangani manusia, tapi untungnya masih berbakat menangani alat :mrgreen: .

    Alat apa? Tape recorder? Sepeda Motor? Televisi? Kompor Miyak Tanah? Sound System dari tapev ke kompi? Perasaan ga ada yang sanggup kau tangani deh….
    πŸ˜›

    *ad hominem tingkat tinggi*

    Reply
  4. Horeee… Ternyata sy bs ol dr hape butut sy. ne z subuh2 ngecek BBM. Bwt bang amed. Met ultah… Sy ga mnt ap2. Jadi kapan? He
    mengenai crita datas. Sy kok mrs sbntar lg akn puna pkrjaan yg sm yah. Tp apapun it sy mrs bangga,krn mrs bnr2 terpanggil untk jd guru. Bkn trsesat ato terperosok…
    Jg satu hal. Sy tringat konsep bersyukur. Sbuah konsep yg kd kt lupakan, pdhl jk sll cb dlakukan mk ssdrhana apapun kadaan kt, akan ad kelapangan dan tawa nyaman menjalani khdupan… Hdup idealisme. Salut
    jabat erat!

    Reply
  5. ultah2….
    met ultah.. panjang umur… moga wishlistnya tercapai semua…
    kalo Tuhan mengatakan ya, Dia akan memberikan apa yang kamu mau.
    kalo Tuhan mengatakan tidak, Dia akan memberikan kamu yang lebih baik.
    kalo Tuhan mengatakan tunggu, Dia akan memberikan kamu yang terbaik. πŸ˜€

    Reply
  6. aku sedih setiap hari ulang tahun datang, karena jatah umur akan berkurang. tapi aku ucapkan juga selamatulang tahun untukmu wahai CPNS semoga cepat gede. ha ha ha………
    auk setuju juga kapan makan-makan

    Reply
  7. Tapi ternyata konsekuensi pilihan saya ini juga harus saya pertimbangkan: saya akan mengajar hingga, setidaknya 25 tahun ke depan…

    jadi inget dengan cita2, jadi kepengen jadi guru juga… πŸ˜•

    Reply
  8. @ ManusiaSuper
    Makan-makan? Species apa itu? 😈

    @ Pakacil
    Burung apa atau burung “siapa”? :mrgreen:

    @ Teddy
    Katanya yang ngajak yang nraktir???

    @ ManusiaSuper
    Salah ya? Yang betulnya gimana cara pronounce-nya?

    @ Mr. Fortynine
    Hape murahan kan auk sudah ada… Mosok harus punya hape satu lagi demi bisa ikut milis…

    @ Mr. Fortynine
    Tape recorder? Ah, alat ini terlalu ndeso…
    Sepeda Motor? Lah, buat apa ada bengkel?
    Televisi? Maaf, saya kurang suka nonton TV
    Kompor Miyak Tanah? Kan ada gas?
    Sound System dari tapev ke kompi? Loh, selama masih ada yang rela nyelusup-nyelusup ngapain harus saya? :mrgreen:

    Intinya, saya masih terlalu sibuk untuk ngurusin alat-alat yang tidak produktif semacam itu πŸ˜†

    @ Ahsani Taqwiem
    Alamak Wym, sms-mu… Sama sekali tidak mencerminkan anak Jurusan Bahasa…

    @ Warmorning
    Aminnn… πŸ˜‰

    @ aRuL

    kalo Tuhan mengatakan ya, Dia akan memberikan apa yang kamu mau.
    kalo Tuhan mengatakan tidak, Dia akan memberikan kamu yang lebih baik.
    kalo Tuhan mengatakan tunggu, Dia akan memberikan kamu yang terbaik. πŸ˜€

    Kalau dipikir-pikir, ternyata saya sangat sering mendapatkan sesuatu secara tertunda… Semoga itu benar-benar yang terbaik…

    @ Itikkecil
    Yuk kita tunggu sama-sama aja koneksi seperti yang saya harapkan…

    @ Isuur Loeweng
    Makan-makan dipertimbangkan Om, yang jelas sampai 2 minggu ke depan kada kawa siang-siang, ketahuan banar kena :mrgreen:

    @ Esensi
    Guru… Dan saya terngiang ucapan Guh, semoga semakin banyak orang baik dan bahagia yang jadi guru.

    Reply

Leave a Reply to ahsani taqwiem Cancel reply